Mengubah Kegagalan Menjadi Kesuksesan :
Menyikapi Kegagalan
Anthony Robbins dalam bukunya Unlimited Power, menyatakan bahwa kebanyakan orang dalam kebudayaan kita diprogramkan untuk takut gagal. Padahal, kita semua pernah menginginkan sesuatu tetapi mendapatkan yang lain.
Kita
semua pernah gagal dalam tes, menderita dalam cinta yang membuat
frustrasi yang tidak berhasil, menyususn rencana bisnis yang kemudian
gagal. Kata hasil” itulah yang digunan orang sukses, mereka tidak
melihat kegagalan. Mereka tidak percaya kepada kegagalan. Itu tidak
masuk hitungan mereka. Sukses merupakan kebalikan dari gagal. Sukses
sesungguhnya hanyalah status sosial atau hanyalah sebuah prestasi yang
telah dicapai dari suatu tujuan atau sasaran
Orang
selalu sukses mendapatkan semacam hasil. Sukses-sukses super dari
kebudayaan kita bukanlah orang yang tidak gagal, melainkan orang yang
tahu bahwa mereka mencoba sesuatu dan tidak mendapatkan apa yang mereka
inginkan, mereka mendapatkan pengalaman belajar. Mereka gunakan apa yang
telah mereka pelajari itu dan mencoba sesuatu yang lain saja. Mereka
ambil tindakan-tindakan baru dan menghasilkan hasil-hasil baru. Abraham Lincoln paling tidak mengalami minimal 11 kegagalan besar sebelum menjadi Presiden. Asa Candler pembeli hak kemasan Coca-Cola
pernah gagal memasarkan minuman pada pabrik soda pada 1899. Steve Jobs
dengan tidak melisensikan sistem operasi Macintosh kepada pihak lain
menjadi gagal menguasai sistem operasi dunia yang sekarang dipegang oleh
Microsoft, bahkan Steve Jobs sendiri pernah didepak dari Apple. Akio
Morita dari Sony
juga pernah gagal karena tidak mau melisensikan video Betamax yang
lebih baik dari VHS buatan Matshushita. Sekarng video yang ada adalah
VHS, karena Matshushita mau melisensikan teknologinya kepada pihak lain.
Warren Bennis dari Xerox pernah gagal karena memutuskan tidak menjual
PC, padahal Xerox mempunyai teknologi lebih baik dibandingkan yang
lainnya. Henry Ford gagal dalam memproduksi dan memasarkan kapal dan
pesawat terbang dibandingkan dengan memproduksi dan memasarkan mobil.
Soichiro Honda menyatakan bahwa yang diketahui orang lain tentang
kesuksesannya itu hanya 1 % padahal kegagalannya 99% yang tidak diketahui orang.
Salah
satu aset yang bermanfaat hari ini dibandingkan hari kemarin adalah
pengalaman. Orang yang takut gagal akan berperilaku untuk tidak berbuat
sesuatu yang mungkin tidak efektif. Inilah yang menghalangi mereka dari
mengambil tindakan yang sebetulnya bisa menjamin tercapainya keinginan
mereka. Orang yang percaya pada kegagalan itu hampir dijamin biasa-biasa
saja keberadaannya. Kegagalan adalah sesuatu yang pokoknya tidak
dipersepsikan oleh orang-orang yang mencapai kebesaran. Mereka tidak
terpuruk oleh kegagalan. Mereka tidak melekatkan emosi-emosi negatif
kepada sesuatu yang tidak efektif. Maka sesungguhnya kegagalan itu tidak
ada, tetapi yang ada adalah hasil yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan dan kesuksesan sejati adalah apabila kita dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan Tuhan...
0 comments:
Posting Komentar